Dalam lirik lagu ini sang penulis (Baskara Putra), menyertakan beberapa nama perempuan yang tak lain adalah mantan kekasih, teman dekat, pacar serta nama ibunya.
Tak hanya itu, penggunaan kata dan rima di setiap bait menjadi ciri khas tersendiri dari salah satu seorang anak band .Feast ini. Hal ini pun menjadikan single ini hits di kalangan pendengarnya. Berikut adalah lirik dari lagunya itu.
Rumah ke Rumah - Hindia
Menyesal, tak kusampaikan
Cinta monyetku ke Kanya dan Rebecca
Apa kabar kalian di sana?
Semoga hidup baik-baik saja
Tak belajar, terkena getahnya
Saat bersama Thanya dan Saphira
Kupercaya mungkin bukan jalannya
Namun kalian banyak salah juga
Jika dahulu ku tak cepat berubah
Ini maafku untukmu, Sharfina
Segala doa yang baik adanya
Untukmu dan mimpimu yang mulia
Pindah berkala, rumah ke rumah
Berharap bisa berujung indah
Walau akhirnya harus berpisah
Terima kasih karena ku tak mudah
Pindah berkala, rumah ke rumah
Berharap bisa berujung indah
Walau akhirnya harus berpisah
Terima kasih karena ku tak mudah
Maaf jika kusering buat susah
Indisya, Panda, Anggra, Caca, Sismita
Perempuan terkuat dalam hidupku
Terjanglah apa pun yang kalian tuju
Kau datang saat gelapku merekah
Seluruh hatiku untukmu, Meidiana
Kau pantas dapatkan yang baik di dunia
Semoga kita bertahan lama
Pindah berkala, rumah ke rumah
Mengambil pelajaran jika berpisah
Jikalau suatu saat berujung indah
Catat nama kita dalam sejarah
Pindah berkala, rumah ke rumah
Mengambil pelajaran jika berpisah
Jikalau suatu saat berujung indah
Catat nama kita dalam sejarah
Letih mengembara, rumah ke rumah
Kadang kulupa akanmu, Amalia
Siap sedia tiap kubercerita
Kuberuntung jadi anakmu, Bunda
Pindah berkala, rumah ke rumah
Selalu pada dirimu aku berserah
Jika aku disebut dalam sejarah
Mereka takkan lupa karena siapa
Pindah berkala, rumah ke rumah
Selalu pada dirimu aku berserah
Jika aku disebut dalam sejarah
Mereka takkan lupa karena siapa
Penulis lagu: Baskara Putra / Rayhan Noor
Kehadiran Hindia bersama Rayhan Noor dalam acara Serenata Atmosfer Rasa Jakarta turut mejelaskan bahwa makna 'rumah' itu bukan soal bentuknya tetapi tentang hal membuat kita merasa nyaman.
Dalam baitnya yang terakhir 'Letih mengembara Rumah ke Rumah, Kadang ku lupa akanmu Amalia, Siap sedia setiap ku bercerita, Ku beruntung jadi anakmu Bunda' adalah ungkapan rasa sayang kepada bundanya sebagai tempat sandaran setelah mengembara rumah ke rumah untuk menemukan orang yang bisa membuat nyaman, yang layaknya sebuah rumah.

KEREN BANGET U😬
BalasHapusanw, suka penggambaran makna sebuah rumah🙌👏